Rabu, 19 September 2012

Ikhtisar pertemuan bulan September 2012 Seorang Manusia yang bebas

Seorang Manusia yang bebas
 Hanya orang yang bebas dari kekuatiran dan rasa takut yang dapat merasakan indahnya hidup ini serta menikmati indahnya alam dan tidak takut pada apapun seperti gambaran St Fransiskus dalam cuplikan cerita manusia bebas yang diambil dari buku perjalanan dan impian St Fransiskus Fransiskus merasakan perjalanannya hutan pegunungan yang lebat bagaikan perjalanan pertama Adam ditaman Firdaus, langit bulan April yang cerah, sang surya memancarkan sinarnya di celah dan lembah-lembah gunung yang masih terdapat salju, udara terasa sejuk dan menyegarkan. Dia sungguh merasa bebas dan seluruh alam menjadi miliknya. Bahkan ketika dia bertemu dengan bandit-bandit tiada sedikitpun kekuatiran bahkan dia tetap bernyanyi dengan riang gembira sampai dia dilempar oleh rombongan bandit itu kedalam juran salju yang dalam, tetapi hal itupun tidak mengurangi kegembiraan hatinya dia tetap bernyanyi. Inginkah kita menjadi orang bebas seperti Fransiskus ??? Tetapi pertanyaan yang mendasar adalah "Bisakah"??? Karena kita hidup sebagai seorang manusia pada umumnya yang harus melalui lika-liku kehidupan. "Thomas a kempis menulis dalam bukunya ketentraman sejati" Tidak ada orang yang bisa menghindari penderitzan, sebab kehidupan itu sendiri memang memiliki suka dan duka dan para mistikus termasuk St Fransiskus mendapat kekuatannya berkat ketekunannya dalam doa kontemplasi dan refleksi.. Tetapi bila kita lihat kembali kedalam cuplikan tulisan tadi ternyata Fransiskus menjadi manusia yang bebas sebab"Ia telah menolak segala jaminan yang biasanya digenggam  erat" Bila kita renungkan ternyata dalam hidup ini banyak hal yang kita coba genggam dengan erat-erat, mulai dari masa lalu yang selalu kita ingat terus, harta, sanak saudara, pangkat dan jabatan, kesehatan, masa muda, bahkan jadwal harianpun kadangkala terlalu erat kita genggam. Padahal bila kita baca kutipan tulisan dari pater Nico syukur Dister OFM dari bukunya Teologi Trinitas dalam konteks mistagogi tertulis seperti ini, " hidup itu ajaib karena dianugerahkan tanpa jasa kita sendiri, kita hidup bukan karena pernah memutuskannya sendiri, dan kita tidak dapat memegang hidup itu terus, bahkan menambahkan kepadanya satu menitpun kita tidak dapat" bila kita menyadari betul bahwa hidup ini tidak dapat kita pegang terus maka hal - hal lain yang kita genggam kuat kuat sehingga menggangu kualitas hidup kita seperti kekuatiran dan ketakutan sudah seharusnya kita coba untuk melepaskan genggaman kita seperti St Fransiskus dan sepenuhnya menyerahkan hidup ini kepada Bapa saja. Dan hal itu dikuatkan oleh ajaran Yesus sendiri dalam injil Matius 6:25-34. Maka suatu saat nanti kitapun akan menjadi manusia yang bebas

Selasa, 28 Agustus 2012

Ikhtisar pertemuan bulan Agustus 2012

Suatu kelahiran baru
(cuplikan diambil dari buku Fransiskus perjalanan dan impian)
Mendengarkan suara hati sendiri ketika banyak orang lain mengatakan yang berbeda merupakan ujian semangat keautentikan seseorang yang paling sulit. St Fransiskus mempertahankan suara hati yang berasal dari Kristus sendiri, bagaimana dengan kita ? Apakah suara hati kita juga sering berbeda dengan kebiasaan kebanyakan orang ,Terutama dalam meniti perjalanan rohani kita ?
St Fransiskus memilih berdoa menjadi sumber kekuatannya dan dikatakan Dia berdoa dengan bersungguh-sungguh, suatu hal yang harus kita ikuti teladan itu dan merefleksikan kembali kwalitas doa kita
Pada awalnya St Fransiskus memilih gua sebagai tempat untuk berdoa dan gua itu menjadi rumahNya dimana ia merasa nyaman dan tenang ia seperti Tuhan Yesus dalam Injil  Markus 1:35  Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana. maka dalam mengikuti teladannya kita pun sebaiknya menyediakan sebuah tempat untuk berdoa dirumah kita dan yang terlebih penting adalah menyiapkan juga gua dalam hati dan pikiran kita untuk berdoa sehingga dimanapun kita berada bila kita masuk dalam gua didalam hati dan pikiran kita, kita dapat berdoa dengan tenang St Fransiskus minta kepada Yesus untuk menyatakan mengapa Dia menyuruhnya untuk berbalik ke Asisi, tetapi lama tidak ada jawaban. Kadang kadang doa kitapun seperti tidak ada jawaban, dalam proses menunggu ini kadangkala menyiksa kita, ,ketika St Fransiskus menunggu jawaban dari Tuhan ia berusaha merenungkannya secara mendalam dan terus tekun berdoa didalam guanya sampai dia menemukan kedamaian hati, yang dia pikir jawaban itu datang dari tempat yang jauh ternyata berasal dari dari dalam dirinya, suara itu lebih mendalam dan semakin jelas terdengar, semakin khusyuk dia berdoa dan berbalik kepada Kristus untuk memohon inspirasi semakin dalam dia tenggelam dalam kekuatan batinnya yang memberinya rasa kuat dan damai sehingga memberi keberanian untuk berdiri tegak kembali menghadapi kenyataan hidup, disanalah dia dilahirkan kembali. Alangkah baiknya teladan ini kita terapkan dalam hidup kita dari doa kita berkarya dan dari berkarya kita kembali berdoa sehingga kita selalu dikuatkan dan dilahirkan kembali dengan semangat baru

Minggu, 26 Agustus 2012

Ikhtisar pertemuan OFS St.Ferdinand III Sukabumi Juli 2012

Suatu perjalanan penuh mimpi
  
ketika St.Fransiskus sakit berat dan menjelang ajalnya, perlahan lahan ia masuk kedalam memori masa silamnya ketika ia masih berusia 22 tahun dan sedang mengalami kekecewaan masa mudanya yang paling berat, sehingga ia bertanya tanya pada dirinya apakah umur 22 tahun akan menjadi akhir hidup dan masa mudanya . Penyebabnya adalah keinginannya untuk pergi kemedan perang untuk menjadi ksatria tetapi sebelum itu terjadi ia sudah kembali dengan perasaan malu.   Mimpi itu mengubah segala sesuatu untuk selamanya terutama mimpi di spoleto; Fransiskus manakah yang lebih baik, melayani Tuan atau hamba ?  oh tentu saja tuan,Tuhan !  lalu mengapa engkau berupaya berbalik dari Tuhanmu kepada seorang hamba ? (cuplikan diambil dari buku Fransiskus perjalanan dan impian) Diskusi: Bagi St Fransiskus mimpi itu merupakan suatu petunjuk dari Tuhan yang juga merupakan jawaban dari doa-doanya. Banyak hal dan mungkin kejadian disekitar kita yang kita alami ,sebenarnya mungkin juga merupakan sebuah petunjuk bagi kita yang diberikan Tuhan bagi masalah kita yang mungkin kita sampaikan dalam doa doa kita, hanya seringkali kita kurang menyadarinya sehingga kita sering menganggap doa kita tidak dijawab Selain itu mungkin Tuhan sudah sering berbicara pada kita tetapi hati dan telinga kita masih tertutup oleh kebisingan hidup duniawi, seperti terlalu mengejar prestasi, nama besar, kekayaan atau terlalu tenggelam dalam kesenangan duniawi lainnya sehingga bisikan Tuhan terlewatkan begitu saja. Oleh karena itu kitapun harus seperti St.Fransiskus yang membuka lebar-lebar hati dan telinganya bahkan seluruh panca inderanya untuk mendengarkan bimbingan Tuhan, dengan mulai merubah fokus hidup kita dengan lebih menyadari bahwa dalam hidup ini sebenarnya ada yang lebih penting dari pada menjadi seorang ksatria didunia yaitu agar bagaima kita dapat hidup kudus  dan tak brrcacat dihadapan-NYA seperti yang tertulis didalam Efesus 1:3-4    Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga. Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.

Sabtu, 24 Maret 2012

Kapitel pertama persaudaraan St Ferdinand III Sukabumi

Pada tanggal 24 Maret diadakan rekoleksi yang dipimpin oleh pater Yan Ladju OFM dengan tema memantapkan langkah sebagai OFS untuk pembekalan bagi kapitel yang akan dilaksanan keesokan harinya tgl 25 Maret 2012.
Pada kapitel ini terpilih lah secara sah dewan lokal ordo Fransiskan sekular persaudaraan St Ferdinand III Sukabumi dengan rincian sebagai berikut;
Minister : Sdr Yohanes Yoseph Siswanto OFS
Wakil Minister : Sdr Yoseph Soedomo OFS
Sekretaris : Sdr FX Teddy Riady OFS
Bendahara : Sdri Veronica Glory Mulyani OFS
Formator : Sdr Edmundus Pudyantoro OFS

Kapitel ini dipimpin oleh minister Regio St Elzearius Sdr Vinsensius Felisianus Kama OFS, dan kapitel ditutup secara resmi dengan misa kudus yang dipimpin pater Yan Ladju'
Mohon doanya agar persaudaraan st Ferdinand III Sukabumi dapat berkembang dengan baik

Minggu, 29 Januari 2012

Persaudaraan St.Ferdinand III Sukabumi resmi berdiri

Pada tanggal 28 januari 2012 persaudaraan St. Ferdinand III mendapat kanonisasi, meskipun belum melaksanakan kapitel yang pertama kami resmi berdiri.