Kamis, 28 November 2019

Persaudaraan lokal Sukabumi St Ferdinand III melaksanakan kapitel ke tiga tanggal 24 November 2019
Sub Tema : "Hendaknya mereka,dalam keadaan manapun, berusaha membawa sukacita dan harapan  kepada orang lain"
kapitel dipimpin oleh sekretaris regio sdri Lily OFS
Dewan lokal terpilih  untuk periode 2019 sd 2022
Minister Anton Wiryono OFS
Wk Minister Marcelina Suwarni OFS
Formator Yohanes Yoseph Siswanto OFS
Bendahara :Yuliana Saryati OFS
Sekretaris Yohanes Suratman OFS

Rencana kerja
:
  • Meningkatkan frekwensi ziarah dan rekoleksi
  • Mengunjungi saudarara/i OFS yang sudah lama tidak hadir pada pertemuan
  • Meningkatkan perhatian kepada yang membutuhkan pd hari natal dan paskah
  • Melaksanakan kegiatan ekologis
  • Mengenalkan OFS kepada warga gereja terutama pada anak anak muda katolik
  • Mengunjungi secara bersama sama saudara saudari OFS yang sakit
  • Mengunjungi lapas, panti asuhan, panti jompo
  • Menjalin persaudaraan dengan mengunjungi persaudaraan lain

Senin, 07 Oktober 2019

Alih tahap tahun 2019

Persaudaraan local St Ferdinand III Sukabumi mengadakan alih tahap
   
      Pada tanggal 5 oktober 2019 Persaudaraan local St Ferdinand III Sukabumi mengadakan alih tahap dimana ada 2 orang saudara/I memasuki masa formasi dan 4 saudara/I mengucapkan profesi nama nama para saudara yang masuk masa formasi : Sdr Lucia Herwati dan sdr Thomas Suyanto Sujono dan yang mengucapkan profesi adalah 1. Sdri Yuliana Eni Pujiastuti
                                                                           2. Sdr Yohanes Suratman
                                                                           3. Sdr FX Januarius Jumiat
                                                                           4. Sdr Fransiskus Assisi Bernadus Amapoli



Minggu, 28 Februari 2016

Kapitel persaudaraan lokal sukabumi

      Tanggal 28 Pebruari 2016 persaudaraan lokal sukabumi melaksanakan kapitel untuk pemilihan dewan lokal periode 2016 - 2019 dipimpin oleh minister regio SDR Felly Dan pendamping rohani pater Riccardus Selan OFM.

Dengan Tema : "Menghidupi Dan Dihidupi Injil"

Subtema :"Beralih Dari Injil kepada Hidup Dan Dari Hidup Kepada Injil Dalam Pola Yesus Kritus sebagai Wajah Kerahiman Allah"

Dewan lokal sukabumi yang Baru
Minister : Y.Siswanto OFS
WK Minister : Antonius Wiryono OFS
Sekretaris : Gregorius Suprianto OFS
Bendahara : Mulyani OFS
Formator : Benedictus Suparto OFS

                                                                     
TIGA PRIORITAS
==============================================================================================
REKOMENDASI KAPITEL LOKAL 
ORDO FRANSISKAN SEKULAR ST FERDINAND III SUKABUMI 
MINGGU 28 FEBRUARI 2016
TENTANG CARA HIDUP DAN CARA BERORGANISASI



CARA HIDUP :
“SEMAKIN PEDULI terhadap SESAMA dan LINGKUNGAN HIDUP dalam Pola Yesus Kristus sebagai WAJAH KERAHIMAN ALLAH seturut teladan St.Fransiskus Assisi”. 

CARA BERORAGNISASI :
Pembenahan dan Pengembangan Program  BINA AWAL & BINA LANJUT.
Pembentukan dan Pengembangan Seksi Usaha dan Liturgi.

Minggu, 11 Oktober 2015

Alih tahap persaudaraan Santo Ferdinand III Sukabumi tgl 11 Oktober 2015

pada tanggal 11 Oktober 2015 persaudaraan lokal Santo Ferdinand III Sukabumi kembail berkesempatan untuk melaksanakan alih tahap, 4 orang saudara/i yang memasuki tahap postulan dan 7 orang yang berkaul kekal.
proses alih tahap dilaksanakan pada gereja St Yoseph Sukabumi pada misa Minggu pagi dipimpin oleh pater Riccardus Selan OFM



Saudara/i yang berprofesi :
1. M.Magdalena Wenny.S, OFS
2. Ruth Theresia Ratih P, OFS
3. Yuliana Saryati, OFS
4. Amadeus Herry Rusli,  OFS
5. Benedictus Suparta, OFS
6. Gregorius Suprianto, OFS
7. Antonius Wiryono, OFS

Saudara/i yang memasuki tahap postulan :
1. Yohanes Suratman
2. Yuliana Eni.P
3. FX Jumiat
4. Fransiskus Bernadus A.P

Rabu, 19 September 2012

Ikhtisar pertemuan bulan September 2012 Seorang Manusia yang bebas

Seorang Manusia yang bebas
 Hanya orang yang bebas dari kekuatiran dan rasa takut yang dapat merasakan indahnya hidup ini serta menikmati indahnya alam dan tidak takut pada apapun seperti gambaran St Fransiskus dalam cuplikan cerita manusia bebas yang diambil dari buku perjalanan dan impian St Fransiskus Fransiskus merasakan perjalanannya hutan pegunungan yang lebat bagaikan perjalanan pertama Adam ditaman Firdaus, langit bulan April yang cerah, sang surya memancarkan sinarnya di celah dan lembah-lembah gunung yang masih terdapat salju, udara terasa sejuk dan menyegarkan. Dia sungguh merasa bebas dan seluruh alam menjadi miliknya. Bahkan ketika dia bertemu dengan bandit-bandit tiada sedikitpun kekuatiran bahkan dia tetap bernyanyi dengan riang gembira sampai dia dilempar oleh rombongan bandit itu kedalam juran salju yang dalam, tetapi hal itupun tidak mengurangi kegembiraan hatinya dia tetap bernyanyi. Inginkah kita menjadi orang bebas seperti Fransiskus ??? Tetapi pertanyaan yang mendasar adalah "Bisakah"??? Karena kita hidup sebagai seorang manusia pada umumnya yang harus melalui lika-liku kehidupan. "Thomas a kempis menulis dalam bukunya ketentraman sejati" Tidak ada orang yang bisa menghindari penderitzan, sebab kehidupan itu sendiri memang memiliki suka dan duka dan para mistikus termasuk St Fransiskus mendapat kekuatannya berkat ketekunannya dalam doa kontemplasi dan refleksi.. Tetapi bila kita lihat kembali kedalam cuplikan tulisan tadi ternyata Fransiskus menjadi manusia yang bebas sebab"Ia telah menolak segala jaminan yang biasanya digenggam  erat" Bila kita renungkan ternyata dalam hidup ini banyak hal yang kita coba genggam dengan erat-erat, mulai dari masa lalu yang selalu kita ingat terus, harta, sanak saudara, pangkat dan jabatan, kesehatan, masa muda, bahkan jadwal harianpun kadangkala terlalu erat kita genggam. Padahal bila kita baca kutipan tulisan dari pater Nico syukur Dister OFM dari bukunya Teologi Trinitas dalam konteks mistagogi tertulis seperti ini, " hidup itu ajaib karena dianugerahkan tanpa jasa kita sendiri, kita hidup bukan karena pernah memutuskannya sendiri, dan kita tidak dapat memegang hidup itu terus, bahkan menambahkan kepadanya satu menitpun kita tidak dapat" bila kita menyadari betul bahwa hidup ini tidak dapat kita pegang terus maka hal - hal lain yang kita genggam kuat kuat sehingga menggangu kualitas hidup kita seperti kekuatiran dan ketakutan sudah seharusnya kita coba untuk melepaskan genggaman kita seperti St Fransiskus dan sepenuhnya menyerahkan hidup ini kepada Bapa saja. Dan hal itu dikuatkan oleh ajaran Yesus sendiri dalam injil Matius 6:25-34. Maka suatu saat nanti kitapun akan menjadi manusia yang bebas

Selasa, 28 Agustus 2012

Ikhtisar pertemuan bulan Agustus 2012

Suatu kelahiran baru
(cuplikan diambil dari buku Fransiskus perjalanan dan impian)
Mendengarkan suara hati sendiri ketika banyak orang lain mengatakan yang berbeda merupakan ujian semangat keautentikan seseorang yang paling sulit. St Fransiskus mempertahankan suara hati yang berasal dari Kristus sendiri, bagaimana dengan kita ? Apakah suara hati kita juga sering berbeda dengan kebiasaan kebanyakan orang ,Terutama dalam meniti perjalanan rohani kita ?
St Fransiskus memilih berdoa menjadi sumber kekuatannya dan dikatakan Dia berdoa dengan bersungguh-sungguh, suatu hal yang harus kita ikuti teladan itu dan merefleksikan kembali kwalitas doa kita
Pada awalnya St Fransiskus memilih gua sebagai tempat untuk berdoa dan gua itu menjadi rumahNya dimana ia merasa nyaman dan tenang ia seperti Tuhan Yesus dalam Injil  Markus 1:35  Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana. maka dalam mengikuti teladannya kita pun sebaiknya menyediakan sebuah tempat untuk berdoa dirumah kita dan yang terlebih penting adalah menyiapkan juga gua dalam hati dan pikiran kita untuk berdoa sehingga dimanapun kita berada bila kita masuk dalam gua didalam hati dan pikiran kita, kita dapat berdoa dengan tenang St Fransiskus minta kepada Yesus untuk menyatakan mengapa Dia menyuruhnya untuk berbalik ke Asisi, tetapi lama tidak ada jawaban. Kadang kadang doa kitapun seperti tidak ada jawaban, dalam proses menunggu ini kadangkala menyiksa kita, ,ketika St Fransiskus menunggu jawaban dari Tuhan ia berusaha merenungkannya secara mendalam dan terus tekun berdoa didalam guanya sampai dia menemukan kedamaian hati, yang dia pikir jawaban itu datang dari tempat yang jauh ternyata berasal dari dari dalam dirinya, suara itu lebih mendalam dan semakin jelas terdengar, semakin khusyuk dia berdoa dan berbalik kepada Kristus untuk memohon inspirasi semakin dalam dia tenggelam dalam kekuatan batinnya yang memberinya rasa kuat dan damai sehingga memberi keberanian untuk berdiri tegak kembali menghadapi kenyataan hidup, disanalah dia dilahirkan kembali. Alangkah baiknya teladan ini kita terapkan dalam hidup kita dari doa kita berkarya dan dari berkarya kita kembali berdoa sehingga kita selalu dikuatkan dan dilahirkan kembali dengan semangat baru

Minggu, 26 Agustus 2012

Ikhtisar pertemuan OFS St.Ferdinand III Sukabumi Juli 2012

Suatu perjalanan penuh mimpi
  
ketika St.Fransiskus sakit berat dan menjelang ajalnya, perlahan lahan ia masuk kedalam memori masa silamnya ketika ia masih berusia 22 tahun dan sedang mengalami kekecewaan masa mudanya yang paling berat, sehingga ia bertanya tanya pada dirinya apakah umur 22 tahun akan menjadi akhir hidup dan masa mudanya . Penyebabnya adalah keinginannya untuk pergi kemedan perang untuk menjadi ksatria tetapi sebelum itu terjadi ia sudah kembali dengan perasaan malu.   Mimpi itu mengubah segala sesuatu untuk selamanya terutama mimpi di spoleto; Fransiskus manakah yang lebih baik, melayani Tuan atau hamba ?  oh tentu saja tuan,Tuhan !  lalu mengapa engkau berupaya berbalik dari Tuhanmu kepada seorang hamba ? (cuplikan diambil dari buku Fransiskus perjalanan dan impian) Diskusi: Bagi St Fransiskus mimpi itu merupakan suatu petunjuk dari Tuhan yang juga merupakan jawaban dari doa-doanya. Banyak hal dan mungkin kejadian disekitar kita yang kita alami ,sebenarnya mungkin juga merupakan sebuah petunjuk bagi kita yang diberikan Tuhan bagi masalah kita yang mungkin kita sampaikan dalam doa doa kita, hanya seringkali kita kurang menyadarinya sehingga kita sering menganggap doa kita tidak dijawab Selain itu mungkin Tuhan sudah sering berbicara pada kita tetapi hati dan telinga kita masih tertutup oleh kebisingan hidup duniawi, seperti terlalu mengejar prestasi, nama besar, kekayaan atau terlalu tenggelam dalam kesenangan duniawi lainnya sehingga bisikan Tuhan terlewatkan begitu saja. Oleh karena itu kitapun harus seperti St.Fransiskus yang membuka lebar-lebar hati dan telinganya bahkan seluruh panca inderanya untuk mendengarkan bimbingan Tuhan, dengan mulai merubah fokus hidup kita dengan lebih menyadari bahwa dalam hidup ini sebenarnya ada yang lebih penting dari pada menjadi seorang ksatria didunia yaitu agar bagaima kita dapat hidup kudus  dan tak brrcacat dihadapan-NYA seperti yang tertulis didalam Efesus 1:3-4    Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga. Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.